Pondok pesantren, sudah familiar di telinga masyarakat Indonesia sebagai asrama tempat menuntut ilmu agama Islam. Pesantren merupakan dua istilah yang menunjukkan satu pengertian.
Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah tempat belajar para santri,
sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana terbuat
dari bambu. Di samping itu, kata pondok mungkin berasal dari Bahasa Arab
Funduq yang berarti asrama atau hotel.
Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran
agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan
ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang
ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para
santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut.
Tidak ketinggalan, Karawang memiliki beberapa pondok pesantren dibeberapa tempat lokasi strategis. Namun, ada satu pondok pesantren yang letaknya tidak diketahui masyarakat sekitar dan orang banyak.
Pondok pesantren Al-Matsuroh terletak di Kp. Sari Jaya desa Puseurjaya kecamatan Telukjambe Timur kabupaten Karawang. Didirikan oleh Ustadz Nana dan istrinya yang sudah berjalan selama 6 tahun. Lokasinya berada di belakang salah satu perusahaan kawasan industri KIIC.
Sebelum mendirikan ponpes ini ustadz Nana hanya sebagai penjual keripik pisang keliling disekitar perumahan Bumi Telukjambe. Dengan tak kenal lelah dan semangat mengasihi, ustadz Nana dan istrinya sering menampung anak-anak dibawah umur. Alasan mendirikan pondok pesantren ini adalah berawal dari kaburnya anak pondok pesantren lain atau yayasan yatim piatu yang tidak betah.
Masih seperti pertanyaan warga Karawang yang berada di desa Puseurjaya, ketika saya menanyakan lokasi dimana ponpes Al-Matsuroh mereka tidak mengetahuinya. Hingga banyak yang bilang bahwa "Disini tidak ada pondok pesantren, paling adanya masdrasah". Itu jawaban beberapa warga saat saya bertanya. Ternyata warga dalam satu desa saja tidak mengetahui letak dimana ponpes ini, bagaimana orang jauh yang ingin berkunjung ke ponpes ini?
Pondok pesantren Al-Matsuroh belum memiliki donatur tetap, karena pemerintah belum melegalkan status ponpes Al-Matsuroh. Pondok Pesantren Al-Matsuroh yang berdiri diatas tanah perhutani ini sungguh masih kekurangan dana untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Bahkan di lokasi ini belum adanya aliran listrik yang masuk. Setiap harinya ponpes Al-Matsuroh menggunakan genset untuk menghidupkan lampu dan perlengkapan yang menggunakan listrik.
Setiap harinya ponpes Al-Matsuroh membutuhkan 10 liter solar untuk menghidupkan genset, genset ini selain untuk kebutuhan ponpes Al-Matsuroh juga untuk masyarakat yang tinggal disekitar pondok pesantren.
Saat ini pondok pesantren Al-Matsuroh memiliki 52 santri. Yang terdiri dari lebih banyaknya santri wati.
Selain itu pondok pesatren Al-Matsuroh memproduksi sandal jepit dengan varian ukuran. Yang dijual dengan cara datang langsung atau memesannya. Produksi sandal jepit ini untuk membantu keuangan ponpes Al-Matsuroh. Meski terkadang produksi sandal jepit hanya dilakukan ketika ada pesanan saja.
Kami membuka donasi untuk Pondok Pesantren Al-Matsuroh
Dengan donasi terbaik anda akan membentuk senyum masa depan santri Ponpes Al-Matsuroh
Info :
pp.hmmubpkarawang@gmail.com
Sumber :
-Wikipedia
-Ustadz Nana dan istrinya
ECA
bisa minta kontak yang bisa di hubungi di pesantren?
BalasHapus